1. Konteks Utama
Artikel ini membahas tantangan dan peluang bagi ahli radiologi di awal abad ke-21 seiring dengan berkembangnya ilmu Kedokteran Genomik (yang didorong oleh rampungnya Human Genome Project). Penulis menekankan bahwa diagnosis hanya berdasarkan anatomi atau morfologi tidak lagi cukup; integrasi informasi genetik dan molekuler adalah masa depan kedokteran, dan radiologi harus menyesuaikan diri.
2. Pergeseran Paradigma: Dari Anatomi ke Molekuler
- Tantangan: Secara tradisional, radiologi berfokus pada visualisasi anatomi (struktur) dan patologi pada tingkat organ. Kedokteran genomik berfokus pada visualisasi fungsi dan patologi pada tingkat gen dan molekul.
- Solusi: Ahli radiologi harus beralih ke disiplin Pencitraan Molekuler (Molecular Imaging). Hal ini melibatkan penggunaan agen kontras (tracer) yang dirancang secara cerdas untuk menargetkan protein, gen, atau jalur biokimia tertentu yang terlibat dalam penyakit (seperti kanker, penyakit jantung, atau gangguan saraf).
3. Peran Baru Ahli Radiologi
Artikel ini menggarisbawahi beberapa area penting di mana ahli radiologi harus memimpin:
A. Integrasi Data
Ahli radiologi harus berperan sebagai ahli integrasi yang menggabungkan informasi dari:
- Pencitraan (CT, MRI, USG, dll.)
- Data Patologi (histologi)
- Data Genetik (ekspresi gen, mutasi). Mereka perlu memahami bagaimana cacat genetik tertentu memanifestasikan dirinya dalam gambar medis.
B. Pengembangan Biomarker dan Probe
Ahli radiologi perlu terlibat dalam penelitian dan pengembangan agen pencitraan baru yang spesifik secara molekuler. Misalnya, merancang probe yang dapat dideteksi oleh PET atau MRI yang secara khusus terikat pada gen atau reseptor yang diekspresikan berlebihan oleh sel tumor.
C. Radiogenomics
Ahli radiologi harus mempelopori studi tentang Radiogenomics, yaitu bagaimana variasi genetik individu memengaruhi:
- Tampilan pencitraan (mengapa penyakit yang sama terlihat berbeda pada pasien yang berbeda).
- Respons pasien terhadap terapi radiasi atau kemoterapi.
4. Kesimpulan
Kesimpulan utama artikel adalah bahwa untuk memastikan relevansi profesi, ahli radiologi harus secara aktif merangkul dan menguasai prinsip-prinsip Kedokteran Genomik. Ini memerlukan reformasi kurikulum pendidikan, pelatihan baru, dan komitmen untuk penelitian di persimpangan antara pencitraan, biologi molekuler, dan genetika.
source :https://pubs.rsna.org/doi/epdf/10.1148/radiol.221263

Leave a Reply