Kerajaan Majapahit (berpusat di Trowulan, Jawa Timur) dianggap sebagai kerajaan terbesar yang pernah ada di Nusantara. Kerajaan ini didirikan pada tahun 1293 M dan mencapai masa keemasan pada abad ke-14 Masehi.

A. Pendirian dan Raja-Raja Awal

  1. Raden Wijaya (Pendiri): Menantu dari Raja Singasari terakhir, Kertanegara. Setelah kehancuran Singasari akibat serangan Jayakatwang dan invasi Mongol, Raden Wijaya memanfaatkan kedatangan pasukan Mongol untuk menyerang balik Jayakatwang. Setelah Jayakatwang kalah, Raden Wijaya mengusir pasukan Mongol dan mendirikan Majapahit (berdasarkan nama buah maja yang berasa pahit).
  2. Jayanegara: Raja kedua yang menghadapi berbagai pemberontakan, menunjukkan masa awal yang belum stabil.

B. Masa Keemasan di Bawah Hayam Wuruk dan Gajah Mada

Masa kejayaan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (berkuasa 1350โ€“1389 M) yang didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada.

  • Sumpah Palapa: Gajah Mada terkenal karena mengucapkan Sumpah Palapa setelah diangkat menjadi Mahapatih pada tahun 1334 M. Sumpah ini berisi janji untuk tidak menikmati rempah-rempah (palapa) sebelum berhasil mempersatukan seluruh Nusantara di bawah Majapahit.
  • Wilayah Kekuasaan: Di bawah Gajah Mada, Majapahit berhasil menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara modern, termasuk Semenanjung Melayu dan sebagian Filipina bagian selatan, menjadikannya imperium terluas dalam sejarah Indonesia pra-modern.

C. Sumber Sejarah dan Kehidupan Budaya

Majapahit memiliki sumber sejarah yang sangat kaya, menunjukkan tingginya peradaban pada masa itu:

  1. Kitab Sastra:
    • Negarakertagama: Ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365 M. Kitab ini memberikan deskripsi rinci tentang wilayah kekuasaan, silsilah raja, upacara keagamaan, dan kondisi sosial budaya Majapahit pada masa Hayam Wuruk.
    • Sutasoma: Ditulis oleh Mpu Tantular. Di dalamnya terdapat kalimat yang menjadi semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini: “Bhinneka Tunggal Ika” (Berbeda-beda tetapi tetap satu).
  2. Sistem Keagamaan: Majapahit menganut sinkretisme yang unik antara Hindu (Siwa) dan Buddha. Raja Hayam Wuruk sendiri adalah penganut Buddha, tetapi kakeknya, Raden Wijaya, adalah penganut Hindu. Toleransi ini menjadi ciri khas peradaban Majapahit.
  3. Peninggalan Fisik: Situs Trowulan (diduga bekas ibu kota), Candi Penataran, dan berbagai artefak keramik.

D. Kehidupan Ekonomi

  • Maritim dan Agraris: Majapahit adalah kerajaan yang menggabungkan kekuatan maritim (mengontrol perdagangan rempah-rempah di laut) dan agraris (mengandalkan produksi beras dari Jawa Timur yang subur).
  • Perdagangan Internasional: Komoditas ekspor utama adalah lada, pala, cengkeh, dan emas. Mereka berdagang dengan negara-negara di Asia Tenggara, Tiongkok, hingga India.

E. Kemunduran dan Keruntuhan

Kemunduran Majapahit terjadi setelah wafatnya Gajah Mada (sekitar 1364 M) dan Hayam Wuruk (1389 M).

  1. Perang Saudara: Meletusnya Perang Paregreg (1404โ€“1406 M) antara keturunan raja melemahkan kekuatan politik dan ekonomi Majapahit secara drastis.
  2. Masuknya Islam: Pada abad ke-15, pengaruh Islam mulai kuat di pesisir utara Jawa, ditandai dengan berdirinya Kesultanan Demak (kerajaan Islam pertama di Jawa) yang merupakan pesaing politik.
  3. Keruntuhan Akhir: Majapahit diperkirakan runtuh secara resmi pada tahun 1478 M (atau 1527 M menurut beberapa catatan), ditandai dengan surya sengkala (sirna ilang kretaning bumi), yang membuka jalan bagi dominasi kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara.

Dengan keruntuhan Majapahit, berakhir pula Masa Klasik (Hindu-Buddha) di Nusantara, dan sejarah Indonesia memasuki babak baru.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *