Bab ini membahas teknik dasar dan paling andal dalam Astrometri untuk menentukan seberapa jauh sebuah bintang, yaitu melalui pengukuran paralaks bintang (stellar parallax).
1. Definisi dan Konsep Paralaks
Paralaks adalah perubahan posisi tampak (pergeseran) suatu objek ketika dilihat dari dua lokasi yang berbeda. Ini adalah efek geometri yang dapat diamati setiap hari: pegang jari Anda lurus di depan wajah, lalu lihat bergantian dengan mata kiri dan mata kanan โ jari Anda akan terlihat bergeser relatif terhadap latar belakang yang jauh.
Dalam Astrometri, paralaks digunakan untuk mengukur jarak bintang terdekat. Basis pengukurannya adalah diameter orbit Bumi mengelilingi Matahari.
- Paralaks Bintang ($p$): Sudut sangat kecil yang diukur ketika posisi sebuah bintang dibandingkan dari dua titik yang berlawanan di orbit Bumi, berjarak enam bulan. Sudut $p$ didefinisikan sebagai setengah dari pergeseran sudut total bintang yang diamati selama enam bulan.
Semakin dekat bintang, semakin besar sudut paralaksnya ($p$). Sebaliknya, semakin jauh bintang, semakin kecil sudut $p$ dan semakin sulit diukur.
2. Satuan Jarak Astrometri: Parsec
Konsep paralaks secara langsung mengarah pada definisi satuan jarak standar dalam Astrometri: Parsec.
- Definisi Parsec (pc): Parsec (singkatan dari parallax-second) didefinisikan sebagai jarak di mana sebuah bintang akan memiliki sudut paralaks sebesar satu detik busur ($1”$).
- Konversi: Satu parsec kira-kira setara dengan 3.26 tahun cahaya atau sekitar $3.08 \times 10^{13}$ kilometer.
Bintang terdekat selain Matahari, Proxima Centauri, memiliki paralaks sekitar $0.77”$ dan berjarak sekitar $1.3 \text{ pc}$.
3. Hubungan Matematika Jarak
Jarak bintang ($d$) berbanding terbalik dengan sudut paralaksnya ($p$). Hubungan ini didasarkan pada geometri segitiga yang panjang dan sempit, di mana radius orbit Bumi ($1 \text{ AU}$) adalah sisi yang berlawanan dengan sudut $p$.
$$d = \frac{1}{p}$$
- Di mana:
- $d$ adalah jarak ke bintang dalam satuan Parsec (pc).
- $p$ adalah sudut paralaks yang harus diukur dalam satuan detik busur ($”$).
Contoh Perhitungan:
Jika sebuah bintang memiliki paralaks $p = 0.01”$:
$$d = \frac{1}{0.01} = 100 \text{ parsec}$$
4. Batasan dan Revolusi Paralaks
Metode paralaks adalah metode penentuan jarak yang paling fundamental dan bebas asumsi (model-independent), tetapi ia memiliki batasan historis:
| Era | Batasan Utama | Solusi |
| Terestrial (Pengamatan dari Bumi) | Distorsi Atmosfer dan keterbatasan resolusi teleskop membatasi akurasi pengukuran hingga sekitar $0.01”$. | Hanya dapat mengukur jarak bintang dalam radius $\approx 100 \text{ pc}$. |
| Era Angkasa (Satelit) | N/A | Satelit Gaia menghilangkan distorsi atmosfer dan mencapai presisi hingga mikrodรฉtik busur ($\mu\text{as}$). |
Misi satelit seperti Gaia telah merevolusi paralaks, memungkinkan astronom untuk mengukur jarak bintang hingga puluhan ribu parsec, memberikan peta 3D yang akurat dari miliaran bintang di Galaksi Bima Sakti.

Leave a Reply