Pentingnya Fondasi Karakter Islam Sejak Dini

Di tengah arus modernisasi, internalisasi nilai-nilai agama Islam di jenjang pendidikan dasar menjadi sangat penting untuk membentuk karakter anak yang berakhlak mulia dan memiliki kesalehan sosial. Sebuah penelitian kualitatif deskriptif telah menelaah strategi yang diterapkan di SD Muhammadiyah Kriyan Jepara untuk menganalisis dan mendeskripsikan bagaimana nilai-nilai keislaman ditanamkan secara efektif dalam perkembangan anak.

Studi ini menemukan bahwa internalisasi nilai-nilai Islam di sekolah tersebut bukan sekadar penyampaian pengetahuan, melainkan proses yang terstruktur dan terintegrasi untuk mencapai “pelajar yang berkemajuan”.

Empat Pilar Strategi Internalisasi Nilai

Penelitian menunjukkan adanya empat strategi utama yang menjadi kunci keberhasilan dalam menanamkan nilai-nilai keislaman pada siswa:

1. Landasan Teoritis yang Kuat

Internalisasi nilai dimulai dengan penanaman teori atau ilmu keislaman yang kokoh. Namun, teori ini tidak diajarkan secara kosong. Setiap konsep selalu dikuatkan dengan landasan dalil dari Al-Qurโ€™an dan Hadis Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, nilai yang ditanamkan memiliki legitimasi dan kekuatan keyakinan yang mendalam.

2. Metode Keteladanan dan Kisah Hikmah

Selain teori, pendekatan yang digunakan sangat manusiawi, yaitu melalui kisah-kisah teladan dan hikmah kehidupan. Kisah para nabi, sahabat, atau tokoh Islam inspiratif digunakan sebagai model untuk mencontohkan aplikasi nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini lebih mudah diterima dan dihayati oleh anak-anak usia sekolah dasar.

3. Sinergi Kurikulum Terintegrasi

Faktor penting lainnya adalah sinergitas kurikulum. Nilai-nilai agama tidak hanya diajarkan dalam mata pelajaran agama Islam tersendiri, tetapi juga diintegrasikan dengan materi umum. Sekolah berhasil menggabungkan kurikulum pendidikan nasional dengan kurikulum Kemuhammadiyahan (Al-Islam dan Kemuhammadiyahan) sehingga terjadi koneksi antara ilmu dunia dan akhirat, membentuk pemahaman siswa yang utuh.

4. Program Pembiasaan Berfokus Tiga Aspek

Proses internalisasi difokuskan melalui program pembiasaan yang konsisten dan berkelanjutan, menyentuh tiga dimensi utama perkembangan anak:

  • Intelektualitas: Pembiasaan untuk gemar membaca dan belajar.
  • Spiritualitas: Pembiasaan ibadah seperti shalat Dhuha, tadarus, dan puasa sunah.
  • Humanitas: Pembiasaan sikap santun, tolong-menolong, dan peduli lingkungan.

Kesimpulan: Pendekatan Humanis Mencetak Generasi Saleh

Inti dari keberhasilan internalisasi nilai-nilai ini adalah bahwa proses tersebut dilakukan dengan pembiasaan yang humanis religius, bukan melalui paksaan atau penekanan yang keras. Upaya pembiasaan yang dilakukan secara sesering mungkin, baik di lingkungan sekolah maupun didukung di rumah, menumbuhkan kesadaran dalam diri siswa.

Hasilnya adalah terwujudnya siswa yang tidak hanya unggul dalam kognitif, tetapi juga memiliki bekal kesalehan yang membentuk mereka menjadi pelajar yang berkemajuan, siap menghadapi tantangan masa depan dengan landasan iman yang kuat.

source : https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/76921360/5_Penanaman_Nilai-libre.pdf?1640056288=&response-content-disposition=inline%3B+filename%3DINTERNALISASI_NILAI_NILAI_AGAMA_ISLAM_DA.pdf&Expires=1763796065&Signature=gZ~rrbB2OeRflI-m9LaNKpokLwGltui5noa7aUWPkHH~utS97~e6a9PL-xXzP-ReU2ARuJSs~mBM1mgSE~sZgQM97DEJOIY1WOawcu40~9nIV5z9r5pG9VUlEy6lWBtCHL-lw1WMqL1MN1qAJpJPU3ulIkUwgr1U8l4D8t~C5gpSQv1jI83IqMh~v4J8oxrPBaUGd2pIx3ub5JowrAhZVwzqKjTzc-0AbpCTxNt8udLMJSW~PMcxWo5Djy6Bu7T~PRjWpgAPOb-4Ftozv7DymQr7PUECm~VnBwUEJexjrayVWci9pS4357OcKemQdnuprx4161zHS5ByfPv-W~La6A__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *