Interval Kepercayaan (CI) adalah rentang nilai yang dihitung dari statistik sampel, yang kemungkinan besar (dengan tingkat kepercayaan tertentu) mengandung nilai parameter populasi yang sebenarnya.
A. Komponen CI
- Estimasi Titik (Point Estimate): Nilai tunggal dari sampel yang digunakan untuk memperkirakan parameter populasi (misalnya, $\bar{x}$ untuk $\mu$). Ini adalah titik tengah CI.
- Margin of Error (Batas Kesalahan): Jarak dari estimasi titik ke batas atas atau batas bawah interval. Margin ini dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan dan sebaran data.
B. Interpretasi Kritis (95% CI)
Jika Anda mendapatkan Interval Kepercayaan 95%, artinya bukan bahwa ada 95% kemungkinan parameter populasi berada dalam interval yang sudah Anda hitung.
Interpretasi yang Benar:
“Jika kita mengambil sampel berulang dalam jumlah yang tak terhingga dan menghitung CI dari setiap sampel tersebut, maka 95% dari semua interval yang dihasilkan akan mengandung nilai parameter populasi yang sebenarnya.”
Dengan kata lain, 95% merujuk pada keandalan metode atau proses yang digunakan untuk membangun interval, bukan probabilitas parameter berada dalam satu interval spesifik yang sudah dihitung.
2. โ๏ธ Tingkat Kepercayaan (Confidence Level) dan Lebar CI
Tingkat kepercayaan yang paling umum digunakan adalah 90%, 95%, dan 99%. Ada pertukaran (trade-off) langsung antara tingkat kepercayaan dan lebar interval:
| Tingkat Kepercayaan | Lebar Interval | Margin of Error | Keterangan |
| 90% | Paling Sempit | Paling Kecil | Kurang yakin bahwa interval mencakup parameter. |
| 95% | Moderat | Moderat | Standar yang paling umum digunakan dalam penelitian. |
| 99% | Paling Lebar | Paling Besar | Sangat yakin bahwa interval mencakup parameter, namun interval kurang presisi. |
Untuk meningkatkan keyakinan (misalnya, dari 95% ke 99%), Anda harus memperlebar interval untuk “menangkap” parameter populasi. Sebaliknya, interval yang sempit menunjukkan estimasi yang lebih presisi.
3. ๐ Faktor yang Mempengaruhi Lebar CI
Tiga faktor utama menentukan seberapa lebar atau sempit Interval Kepercayaan:
A. Ukuran Sampel (n)
- Aturan: Semakin besar ukuran sampel ($n$), semakin sempit Interval Kepercayaan.
- Alasan: Sampel yang lebih besar memberikan informasi yang lebih akurat tentang populasi, sehingga Standard Error (kesalahan baku) menjadi lebih kecil.
B. Variabilitas Data ($\sigma$ atau $s$)
- Aturan: Semakin tinggi variabilitas (standar deviasi) data dalam sampel, semakin lebar Interval Kepercayaan.
- Alasan: Jika data sangat tersebar, estimasi Anda memiliki lebih banyak ketidakpastian, sehingga interval harus diperlebar untuk mempertahankan tingkat kepercayaan yang sama.
C. Tingkat Kepercayaan ($\alpha$)
- Aturan: Semakin tinggi tingkat kepercayaan yang diinginkan (misalnya, 99% vs 95%), semakin lebar Interval Kepercayaan.
- Alasan: Untuk menjadi lebih yakin, Anda harus memperluas rentang estimasi Anda.
4. ๐ค Hubungan CI dan Uji Hipotesis (Dualitas)
Interval Kepercayaan dan Uji Hipotesis seringkali memberikan kesimpulan yang sama, konsep ini disebut Dualitas.
- Kaidah: Jika Interval Kepercayaan untuk rata-rata populasi (tidak mencakup nilai yang dihipotesiskan dalam $\text{H}_0$), maka Anda akan menolak $\text{H}_0$ pada tingkat signifikansi yang terkait ($\alpha$).
- Contoh:
- Anda menguji $\text{H}_0: \mu = 50$ dengan $\alpha = 0,05$.
- Anda menghitung CI 95% adalah [52, 58].
- Karena nilai $\text{H}_0$ (yaitu 50) berada di luar interval [52, 58], Anda akan menolak $\text{H}_0$. Anda menyimpulkan bahwa rata-rata populasi berbeda secara signifikan dari 50.
Interval Kepercayaan seringkali lebih informatif daripada sekadar nilai-p karena tidak hanya menyatakan apakah ada efek (seperti halnya uji hipotesis), tetapi juga memberikan rentang perkiraan tentang seberapa besar efek tersebut.

Leave a Reply