Dasar Ekonomi makro

Tujuan Utama Kebijakan Ekonomi Makro

Pemerintah suatu negara, melalui berbagai kebijakan, berupaya mencapai beberapa sasaran utama di bidang ekonomi makro:

  1. Pertumbuhan Ekonomi yang Kuat dan Berkelanjutan:
    • Tujuan ini dicapai dengan meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) riil dari waktu ke waktu. Pertumbuhan yang tinggi dan stabil sangat penting untuk meningkatkan kemakmuran dan standar hidup masyarakat.
  2. Stabilitas Harga (Mengendalikan Inflasi):
    • Inflasi yang terkendali penting agar nilai uang tetap stabil. Inflasi yang terlalu tinggi dapat mengurangi daya beli masyarakat, mengganggu perencanaan bisnis, dan menciptakan ketidakpastian ekonomi.
  3. Kesempatan Kerja Penuh (Full Employment):
    • Berusaha meminimalkan tingkat pengangguran siklis dan memastikan bahwa setiap orang yang bersedia dan mampu bekerja mendapatkan pekerjaan. Tingkat pengangguran yang ideal adalah pada tingkat pengangguran alami (natural rate of unemployment), di mana hanya ada pengangguran friksional dan struktural.
  4. Keseimbangan Neraca Pembayaran:
    • Memastikan transaksi perdagangan dan keuangan internasional (ekspor, impor, investasi asing) berada dalam posisi yang sehat dan berkelanjutan untuk menjaga stabilitas nilai tukar mata uang lokal.
  5. Distribusi Pendapatan yang Merata:
    • Mengurangi kesenjangan ekonomi antara kelompok kaya dan miskin melalui kebijakan fiskal seperti perpajakan progresif dan program transfer pemerintah.

๐Ÿ› ๏ธ Instrumen Kebijakan Ekonomi Makro

Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas, pemerintah dan otoritas moneter menggunakan dua instrumen kebijakan utama:

1. Kebijakan Fiskal

Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah (Kementerian Keuangan) dengan mengatur penerimaan (terutama pajak) dan pengeluaran (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara – APBN).

Jenis KebijakanDeskripsiTujuan
Fiskal EkspansifMeningkatkan pengeluaran pemerintah (misalnya, membangun infrastruktur) atau menurunkan pajak.Mendorong permintaan agregat, mengurangi pengangguran, dan merangsang pertumbuhan ekonomi saat terjadi resesi.
Fiskal KontraktifMengurangi pengeluaran pemerintah atau menaikkan pajak.Menahan permintaan agregat untuk mengendalikan inflasi saat terjadi overheating (perekonomian terlalu panas).

Ekspor ke Spreadsheet

2. Kebijakan Moneter

Kebijakan ini dilakukan oleh bank sentral (di Indonesia: Bank Indonesia – BI) untuk mengatur jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga.

InstrumenMekanismeTujuan
Suku Bunga AcuanMenaikkan/menurunkan suku bunga yang menjadi acuan bagi bank-bank komersial.Menahan/mendorong investasi dan konsumsi. Suku bunga naik โ†’ inflasi terkendali. Suku bunga turun โ†’ pertumbuhan didorong.
Operasi Pasar TerbukaJual beli surat berharga pemerintah (misalnya, Surat Utang Negara/SUN).Menjual SUN โ†’ uang ditarik dari peredaran โ†’ mengurangi inflasi. Membeli SUN โ†’ uang masuk ke peredaran โ†’ mendorong pertumbuhan.
Giro Wajib Minimum (GWM)Menentukan persentase dana yang wajib disimpan bank komersial di bank sentral.Menaikkan GWM โ†’ mengurangi kemampuan bank memberi kredit โ†’ mengurangi jumlah uang beredar.

Ekspor ke Spreadsheet


๐Ÿ“Š Indikator Kunci Ekonomi Makro

Berikut adalah indikator agregat yang menjadi fokus utama dalam analisis ekonomi makro:

1. Produk Domestik Bruto (PDB) GDP

PDB adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam batas wilayah suatu negara selama periode tertentu (biasanya satu tahun).

PDB=C+I+G+(Xโˆ’M)

  • PDB Nominal: Diukur menggunakan harga yang berlaku pada tahun tersebut (dipengaruhi oleh inflasi).
  • PDB Riil: Diukur menggunakan harga pada tahun dasar (sudah disesuaikan dengan inflasi) dan digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi yang sesungguhnya.

2. Inflasi (Indeks Harga Konsumen – IHK)

Diukur melalui persentase kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK), yang mencerminkan biaya hidup. Inflasi yang moderat dianggap sehat untuk pertumbuhan, sementara inflasi yang tinggi (hiperinflasi) atau deflasi (penurunan harga terus-menerus) dapat merusak ekonomi.

3. Pengangguran

Diukur sebagai rasio antara jumlah orang yang tidak bekerja dan secara aktif mencari pekerjaan dengan total angkatan kerja.

Tingkat Pengangguran=Angkatan KerjaJumlah Pengangguranโ€‹ร—100%

4. Neraca Pembayaran

Ringkasan transaksi ekonomi suatu negara dengan negara lain, yang terdiri dari:

  • Neraca Berjalan (Current Account): Meliputi perdagangan barang dan jasa, serta transfer pendapatan.
  • Neraca Modal dan Finansial (Capital and Financial Account): Meliputi investasi asing dan aliran dana lainnya. Keseimbangan neraca ini penting untuk menjaga stabilitas ekonomi global dan nasional.