Anatomi dan fisiologi adalah dua cabang ilmu yang menjadi

pondasi untuk memahami struktur dan fungsi tubuh manusia.

Anatomi berfokus pada studi tentang struktur dan hubungan antarstruktur tubuh, sementara fisiologi mempelajari karakteristik khusus dan mekanisme yang mencirikan manusia sebagai makhluk hidup, termasuk proses dan integrasi berbagai elemen tubuh. Kedua ilmu ini sangat erat kaitannya; mekanisme fisiologis hanya dapat terlaksana dengan desain struktur anatomis yang mendukung.

Pengetahuan ini sangat penting bagi calon ahli gizi untuk memahami istilah medis dan kebutuhan zat gizi secara spesifik guna menunjang fungsi tubuh manusia.

Tingkatan Organisasi Struktural Tubuh

Tubuh manusia adalah makhluk multiseluler kompleks yang tersusun secara hierarkis. Tingkatan organisasinya dimulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks:

  1. Level Kimia: Terdiri dari atom dan molekul (contohnya, molekul dalam membran). Atom-atom utama penyusun tubuh meliputi Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalsium (Ca), dan Sulfur (S).
  2. Level Seluler: Molekul bergabung membentuk sel. Sel adalah unit struktural dan fungsional dasar, unit kehidupan terkecil (contohnya, sel otot, sel saraf, sel darah).
  3. Level Jaringan: Kumpulan sel dan material di sekitarnya yang bekerja sama untuk fungsi tertentu. Ada empat tipe dasar jaringan: epitel, ikat, otot, dan saraf.
  4. Level Organ: Berbagai jenis jaringan bergabung membentuk struktur dengan fungsi tertentu (contohnya, lambung, hati, usus, jantung).
  5. Level Sistem Organ: Kumpulan organ yang bekerja sama untuk melaksanakan fungsi secara keseluruhan (contohnya, sistem pencernaan, sistem pernapasan).

Homeostasis dan Proses Kehidupan

Tubuh manusia mempertahankan kondisi dinamis yang konstan, yang dikenal sebagai

homeostasis. Ini penting untuk memastikan kondisi internal tubuh tetap optimal. Variabel yang diregulasi dalam homeostasis meliputi konsentrasi zat gizi,

O2โ€‹, CO2โ€‹, produk sampah metabolit, pH, konsentrasi air dan elektrolit, volume plasma, tekanan darah, dan suhu tubuh.

Beberapa proses penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk hidup adalah:

  • Metabolisme: Rangkaian reaksi kimia, termasuk anabolisme (pembentukan molekul kompleks yang butuh energi) dan katabolisme (penguraian molekul kompleks yang melepaskan energi).
  • Responsif (Responsive): Kemampuan mendeteksi dan merespons perubahan lingkungan, seperti menggigil saat suhu turun atau berkeringat saat suhu naik.
  • Bergerak: Meliputi gerak seluruh tubuh, organ individu, sel tunggal, dan organel kecil di dalam sel.
  • Tumbuh: Bertambahnya ukuran tubuh karena peningkatan ukuran atau jumlah sel.
  • Berkembang: Penambahan fungsi tubuh, seperti peningkatan fungsi motorik.
  • Reproduksi: Pembentukan sel baru, perbaikan jaringan rusak, dan menghasilkan individu baru.

Sekilas Sistem Organ

Buku ajar ini membahas beberapa sistem organ, di antaranya:

Sistem Pencernaan: Memecah makanan dan minuman menjadi nutrisi yang dapat diserap, serta mengeluarkan zat sisa. Proses dasarnya meliputi ingesti, sekresi, motilitas, digesti, absorpsi, dan defekasi. Terdiri dari saluran cerna (mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar) dan organ aksesorius (gigi, lidah, kelenjar ludah, hati, pankreas).

Sistem Integumen (Kulit): Meliputi kulit, rambut, kuku, dan kelenjar. Berfungsi sebagai lapisan pelindung, bantalan terhadap luka, perlindungan dari patogen, pengaturan suhu tubuh, produksi vitamin D dengan bantuan sinar matahari, fungsi sensorik, dan penyimpanan air/zat berguna.

Sistem Skeletal (Rangka): Terdiri dari tulang, rangka, sendi, kartilago, dan ligamen. Fungsinya meliputi perlindungan organ, penyokong tubuh, pergerakan, penyimpanan mineral (terutama kalsium), dan pembentukan sel darah (hematopoiesis) di sumsum tulang.

Sistem Muskular (Otot): Utamanya membahas otot rangka, yang menghasilkan gerakan dengan menarik tendon dan tulang. Otot rangka dikontrol secara sadar, cepat berkontraksi namun mudah lelah, dan melekat pada tulang. Otot jantung bersifat lurik tetapi tidak sadar, ditemukan di dinding jantung. Otot polos tidak berlurik dan tidak sadar, ditemukan pada dinding organ dalam seperti lambung dan usus. Fungsi sistem otot meliputi menghasilkan gerakan, menjaga postur, menstabilkan sendi, dan menghasilkan panas tubuh melalui metabolisme.

Sistem Saraf: Berfungsi sebagai pusat kontrol utama yang cepat tanggap, meliputi input sensorik, integrasi, dan output motorik. Secara struktural terbagi menjadi Sistem Saraf Pusat (SSP) (otak dan sumsum tulang belakang) dan Sistem Saraf Tepi (SST).

Sistem Endokrin: Sistem kontrol kedua tubuh yang lebih lambat, menggunakan zat kimia hormon yang disekresikan oleh kelenjar ke aliran darah menuju sel target. Terlibat dalam regulasi homeostasis, pertumbuhan, metabolisme, dan reproduksi. Kelenjar utamanya meliputi hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, dan pankreas.

Sistem Respirasi: Bertanggung jawab menyediakan O2โ€‹ ke sel dan membuang CO2โ€‹ keluar tubuh. Prosesnya meliputi ventilasi paru (bernapas), respirasi eksternal (pertukaran gas di paru), transpor gas, dan respirasi internal (penggunaan O2โ€‹ oleh sel). Organ kuncinya adalah paru-paru dengan unit fungsional alveolus sebagai tempat pertukaran gas.

Sistem Kardiovaskular: Sistem transportasi utama, membawa nutrisi, O2โ€‹, dan zat penting lainnya ke sel, serta membuang zat sisa. Terdiri dari jantung (memompa darah), darah (media transpor), dan pembuluh darah (saluran).

Sistem Urinaria: Berfungsi dalam pembentukan dan pengeluaran urine, yang penting untuk homeostasis. Organ utamanya adalah ginjal (tempat penyaringan darah dan pembentukan urine), ureter, kandung kemih, dan uretra. Unit fungsional ginjal adalah nefron.