Kegagalan Pasar

Dalam kondisi ideal (pasar persaingan sempurna), pasar biasanya berhasil mengalokasikan sumber daya secara efisien. Namun, dalam kenyataannya, sering terjadi kegagalan pasar—situasi di mana pasar bebas gagal mencapai alokasi sumber daya yang optimal secara sosial, sehingga menyebabkan ketidakefisienan.


1. Eksternalitas (Externalities)

Eksternalitas terjadi ketika kegiatan produksi atau konsumsi seseorang/perusahaan memberikan dampak (biaya atau manfaat) kepada pihak ketiga yang tidak terlibat langsung dalam transaksi tersebut.

  • Eksternalitas Negatif: Terjadi ketika aktivitas ekonomi merugikan orang lain.
    • Contoh: Polusi pabrik. Perusahaan hanya menghitung biaya produksinya sendiri, tetapi masyarakat menanggung biaya kesehatan akibat polusi. Pasar cenderung memproduksi terlalu banyak barang ini.
  • Eksternalitas Positif: Terjadi ketika aktivitas ekonomi menguntungkan orang lain.
    • Contoh: Vaksinasi atau pendidikan. Seseorang yang divaksin melindungi orang di sekitarnya dari penularan. Pasar cenderung memproduksi terlalu sedikit barang ini karena individu tidak memperhitungkan manfaat sosialnya.

2. Barang Publik (Public Goods)

Barang publik adalah barang yang memiliki dua karakteristik khusus yang membuatnya sulit disediakan oleh pasar swasta:

  1. Non-Eksklusif (Non-Excludable): Tidak mungkin mencegah orang yang tidak membayar untuk menggunakan barang tersebut (misalnya: pertahanan nasional, lampu jalan).
  2. Non-Rival (Non-Rivalrous): Konsumsi oleh satu orang tidak mengurangi jumlah yang tersedia untuk orang lain.
  • Masalah Penumpang Gratis (Free-Rider Problem): Karena orang bisa menikmati barang tersebut tanpa membayar, perusahaan swasta tidak punya insentif untuk memproduksinya. Akibatnya, pemerintah harus turun tangan menyediakan barang publik melalui pembiayaan pajak.

3. Informasi Asimetris (Asymmetric Information)

Kegagalan pasar ini terjadi ketika salah satu pihak dalam transaksi memiliki informasi yang jauh lebih banyak atau lebih baik daripada pihak lainnya.

  • Pilihan Merugikan (Adverse Selection): Terjadi sebelum transaksi.
    • Contoh: Di pasar mobil bekas, penjual tahu mobilnya rusak (“lemon”), tapi pembeli tidak. Akibatnya, pembeli takut dan harga pasar turun, sehingga mobil bagus justru keluar dari pasar.
  • Bahaya Moral (Moral Hazard): Terjadi setelah transaksi.
    • Contoh: Seseorang yang sudah memiliki asuransi kesehatan penuh mungkin menjadi kurang berhati-hati dalam menjaga kesehatannya karena biayanya ditanggung asuransi.

4. Kekuatan Pasar (Market Power)

Seperti yang dibahas dalam Bab VI, perusahaan dalam pasar monopoli atau oligopoli memiliki kekuatan untuk mengendalikan harga.

  • Karena mereka cenderung menetapkan harga tinggi dan memproduksi kuantitas yang rendah (di bawah tingkat optimal sosial), hal ini menyebabkan kerugian kesejahteraan masyarakat yang disebut dengan Beban Baku yang Hilang (Deadweight Loss).

5. Intervensi Pemerintah

Untuk mengatasi kegagalan-kegagalan di atas, pemerintah biasanya melakukan intervensi melalui:

  • Regulasi: Larangan polusi, undang-undang antimonopoli.
  • Pajak/Subsidi: Mengenakan pajak pada polusi (Pajak Pigovian) atau memberi subsidi untuk pendidikan/vaksin.
  • Penyediaan Langsung: Membangun jalan raya, pertahanan nasional, dan taman kota.

Penutup

Itulah dasar-dasar ekonomi mikro dari hulu ke hilir. Dimulai dari masalah Kelangkaan, berlanjut ke interaksi Permintaan & Penawaran, memahami perilaku Konsumen & Produsen, melihat berbagai Struktur Pasar, hingga diakhiri dengan Kegagalan Pasar.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *