Bab ini menjembatani hasil pengukuran instrumental dengan interpretasi yang andal, memastikan bahwa data yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang diperlukan.
7.1 Kalibrasi Instrumen
Kalibrasi adalah proses untuk menentukan dan mengoreksi bias dalam hasil pengukuran instrumental, menghubungkan sinyal yang diukur instrumen dengan konsentrasi analit yang sebenarnya.
- Tujuan: Membangun hubungan kuantitatif antara sifat fisik yang diukur (sinyal) dengan konsentrasi analit.
- Kurva Kalibrasi (Calibration Curve): Grafik yang dihasilkan dari pengukuran serangkaian larutan standar dengan konsentrasi yang telah diketahui
.
* Sinyal instrumen (misalnya Absorbansi, Arus) diplot pada sumbu $y$.
* Konsentrasi analit diplot pada sumbu $x$.
* Hubungan ini seringkali linear, dinyatakan dengan persamaan garis lurus: $y = mx + b$.
Metode Kalibrasi Utama:
- Metode Standar Eksternal (External Standard Method): Metode paling umum. Kurva kalibrasi dibuat menggunakan larutan standar murni yang terpisah dari sampel. Sampel kemudian diukur, dan konsentrasinya ditentukan dari kurva tersebut.
- Metode Penambahan Standar (Standard Addition Method): Digunakan ketika matriks sampel sangat kompleks dan dapat mengganggu sinyal (efek matriks). Sejumlah standar ditambahkan langsung ke dalam aliquot sampel, dan kurva kalibrasi dibangun dari larutan sampel yang diperkaya tersebut.
- Metode Standar Internal (Internal Standard Method): Digunakan untuk mengoreksi kesalahan sistematis yang mungkin terjadi selama injeksi atau pemrosesan sampel (umum pada Kromatografi). Suatu zat (Internal Standard) ditambahkan dalam jumlah konstan ke semua standar dan sampel. Rasio sinyal analit terhadap sinyal Internal Standard yang digunakan untuk kalibrasi.
7.2 Validasi Metode Analisis
Validasi Metode adalah konfirmasi, melalui pengujian dan penyediaan bukti objektif, bahwa suatu metode analisis sesuai untuk tujuan yang dimaksudkan. Ini wajib dilakukan sebelum metode diterapkan pada sampel sebenarnya.
- Parameter Validasi Kunci:
- Akurasi (Accuracy): Seberapa dekat hasil yang diperoleh dengan nilai sebenarnya (biasanya diukur melalui analisis bahan acuan bersertifikat).
- Presisi (Precision): Tingkat keterulangan (diukur melalui Deviasi Standar atau RSD).
- Selektivitas/Spesifisitas: Kemampuan metode untuk mengukur analit tanpa gangguan dari komponen matriks lainnya.
- Limit Deteksi (LOD): Konsentrasi analit terkecil yang dapat dideteksi, meskipun belum tentu dapat diukur secara kuantitatif.
- Limit Kuantifikasi (LOQ): Konsentrasi analit terkecil yang dapat diukur secara kuantitatif dengan akurasi dan presisi yang memadai.
- Linearitas: Rentang konsentrasi di mana sinyal instrumen berbanding lurus dengan konsentrasi analit (sesuai Hukum Beer atau model lain).
7.3 Pengendalian Mutu Analisis (Quality Control/QC)
Pengendalian mutu adalah serangkaian prosedur untuk memantau dan memastikan hasil yang dihasilkan selama analisis rutin tetap berada dalam batas kesalahan yang diterima.
- QC Sampel: Digunakan untuk memonitor kinerja metode selama analisis harian. Contohnya meliputi:
- Blanko: Larutan yang mengandung semua reagen dan pelarut kecuali analit. Digunakan untuk mengoreksi sinyal latar belakang.
- Sampel Spike (Penambahan Analit): Sampel di mana sejumlah analit standar ditambahkan. Digunakan untuk mengukur perolehan kembali (recovery), yaitu efisiensi metode dalam memulihkan analit.
- Sampel Duplo/Triplo: Pengukuran sampel yang diulang untuk memastikan presisi.
- Kartu Kendali (Control Chart): Grafik statistik yang digunakan untuk memantau hasil QC dari waktu ke waktu. Jika hasil berada di luar batas kendali yang telah ditetapkan, analisis dianggap tidak valid dan harus diulang.

Leave a Reply