Apakah Anda sering merasakan nyeri, kesemutan, atau mati rasa di pergelangan tangan hingga jari-jari? Mungkin saja Anda mengalami Carpal Tunnel Syndrome (CTS), sebuah kondisi yang disebabkan oleh saraf medianus yang terjepit di pergelangan tangan. Gangguan ini sering kali terjadi akibat gerakan tangan yang berulang-ulang, yang menyebabkan pembengkakan dan peningkatan tekanan di area tersebut.
Terapi Fisik sebagai Solusi
Penanganan CTS dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya adalah terapi fisik. Jurnal yang diterbitkan oleh Poltekkes Kemenkes Surakarta menyoroti dua modalitas terapi yang efektif: terapi ultrasound dan mobilisasi saraf.
1. Terapi Ultrasound Terapi ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan efek mekanik dan termal. Efek mekanik yang disebut micromassage meningkatkan aliran darah dan permeabilitas sel, sedangkan efek termal meningkatkan metabolisme jaringan. Kombinasi kedua efek ini membantu mengurangi peradangan, melepaskan saraf yang terjepit, dan meredakan nyeri.
2. Mobilisasi Saraf Teknik ini berfokus pada peregangan saraf medianus. Tujuannya adalah untuk mengembalikan pergerakan saraf dan jaringan di sekitarnya. Dengan memobilisasi saraf, sirkulasi darah di area tersebut akan meningkat, pembengkakan berkurang, dan nyeri pun mereda.
Hasil dan Efektivitas Terapi
Studi kasus pada seorang pasien dengan CTS bilateral menunjukkan hasil yang signifikan setelah menjalani terapi selama empat kali:
- Nyeri Berkurang: Pasien mengalami penurunan drastis pada nyeri diam, nyeri tekan, dan nyeri gerak.
- Kekuatan Otot Meningkat: Terjadi peningkatan kekuatan pada otot-otot pergelangan tangan dan jari.
- Fungsi Tangan Membaik: Pasien menunjukkan peningkatan dalam aktivitas fungsional sehari-hari, yang diukur menggunakan kuesioner WHDI (Wrist and Hand Disability Index).
Kesimpulan
Penelitian ini membuktikan bahwa kombinasi terapi ultrasound dan mobilisasi saraf adalah metode yang efektif dan terstruktur untuk mengatasi Carpal Tunnel Syndrome. Dengan mengurangi nyeri, meningkatkan kekuatan otot, dan memperbaiki fungsi tangan, terapi ini memungkinkan penderita untuk kembali beraktivitas secara normal.