1. ⚙️ Langkah-Langkah Dasar dalam Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah prosedur formal untuk memilih antara dua hipotesis yang saling bertentangan ($\text{H}_0$ dan $\text{H}_a$).
1. Merumuskan Hipotesis
- Hipotesis Nol ($\mathbf{H_0}$): Pernyataan status quo yang diuji. Biasanya menyatakan tidak ada efek, tidak ada perbedaan, atau tidak ada hubungan. Contoh: $\text{Rata-rata populasi} (\mu) = 100$.
- Hipotesis Alternatif ($\mathbf{H_a}$): Pernyataan yang ingin didukung jika $\text{H}_0$ ditolak. Biasanya menyatakan adanya efek, perbedaan, atau hubungan. Contoh: $\mu \neq 100$ (dua arah), $\mu > 100$ (satu arah).
2. Menentukan Tingkat Signifikansi ($\mathbf{\alpha}$)
- Tingkat risiko maksimum yang bersedia Anda ambil untuk menolak $\text{H}_0$ padahal $\text{H}_0$ benar (kesalahan Tipe I).
- Nilai yang umum digunakan adalah $\alpha = 0,05$ (5%) atau $\alpha = 0,01$ (1%).
3. Memilih Uji Statistik yang Tepat
- Memilih uji (misalnya, Uji-t, ANOVA, Chi-Square) berdasarkan jenis data, jumlah sampel/kelompok, dan asumsi yang terpenuhi.
4. Menghitung Nilai Uji Statistik dan Nilai-p
- Nilai Uji Statistik: Angka yang dihitung dari data sampel yang mengukur seberapa jauh data sampel menyimpang dari apa yang diharapkan jika $\text{H}_0$ benar.
- Nilai-p (p-value): Probabilitas untuk mendapatkan hasil sampel sekstrem atau lebih ekstrem dari yang diamati, dengan asumsi $\text{H}_0$ benar.
5. Membuat Keputusan dan Menarik Kesimpulan
- Aturan Keputusan:
- Jika Nilai-p $\leq \alpha$, maka tolak $\text{H}_0$. Artinya, hasil sampel secara statistik signifikan dan memberikan bukti untuk $\text{H}_a$.
- Jika Nilai-p $> \alpha$, maka gagal menolak $\text{H}_0$. Artinya, tidak ada cukup bukti untuk mendukung $\text{H}_a$.
2. 📊 Statistik Parametrik vs. Non-Parametrik
Pemilihan uji statistik inferensial sangat dipengaruhi oleh karakteristik data, yang membagi teknik menjadi dua kelompok:
1. Statistik Parametrik
Kelompok uji statistik yang mengasumsikan bahwa data berasal dari distribusi tertentu (biasanya Distribusi Normal) dan memiliki asumsi tertentu terkait parameter populasi (misalnya, kesamaan varians).
- Syarat Utama:
- Data harus berskala Interval atau Rasio.
- Data harus berdistribusi Normal (atau mendekati normal).
- Untuk beberapa uji (seperti ANOVA), varians antar kelompok harus homogen (sama).
- Keunggulan: Lebih kuat (powerful) dalam mendeteksi efek jika asumsi terpenuhi.
- Contoh Uji: Uji-t, ANOVA, Korelasi Pearson, Regresi Linear.
2. Statistik Non-Parametrik
Kelompok uji statistik yang tidak memerlukan asumsi distribusi data (disebut juga distribution-free). Uji ini digunakan ketika asumsi parametrik tidak terpenuhi, atau ketika data berskala ordinal atau nominal.
- Syarat Utama:
- Data berskala Nominal atau Ordinal.
- Data tidak berdistribusi normal atau ukuran sampel terlalu kecil.
- Tidak memerlukan asumsi tentang parameter populasi.
- Keunggulan: Dapat digunakan pada berbagai jenis data dan lebih tahan terhadap outlier.
- Contoh Uji: Uji Chi-Square, Uji Mann-Whitney U (pengganti Uji-t), Uji Kruskal-Wallis (pengganti ANOVA), Korelasi Spearman.

Leave a Reply