Termodinamika berfokus pada hubungan kuantitatif antara panas (energi termal) dan bentuk energi lainnya, serta arah proses spontan.
2.1. Konsep Dasar Termodinamika
| Konsep | Penjelasan |
| Sistem | Bagian alam semesta yang menjadi fokus studi kita (misalnya, wadah reaksi). |
| Lingkungan | Segala sesuatu di luar sistem yang dapat berinteraksi dengannya. |
| Batas | Pemisah antara sistem dan lingkungan. |
| Variabel Keadaan | Sifat sistem yang hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir, bukan pada jalur proses (misalnya, $P, V, T, U$). |
Sistem diklasifikasikan berdasarkan pertukaran materi dan energi dengan lingkungan:
- Terbuka: Pertukaran materi dan energi.
- Tertutup: Pertukaran energi, tetapi tidak ada pertukaran materi.
- Terisolasi: Tidak ada pertukaran materi maupun energi.
2.2. Hukum Termodinamika I: Kekekalan Energi
Hukum Pertama Termodinamika adalah prinsip kekekalan energi dalam konteks termodinamika.
- Energi Dalam ($\mathbf{U}$): Total energi kinetik dan potensial semua partikel dalam sistem.
- Perubahan Energi Dalam ($\mathbf{\Delta U}$): Perubahan energi dalam sistem terjadi melalui transfer panas ($q$) dan kerja ($w$).
$$\mathbf{\Delta U = q + w}$$
- $q$: Panas yang diserap sistem ($\mathbf{+q}$) atau dilepaskan sistem ($\mathbf{-q}$).
- $w$: Kerja yang dilakukan pada sistem ($\mathbf{+w}$) atau kerja yang dilakukan oleh sistem ($\mathbf{-w}$).
Entalpi ($\mathbf{H}$): Energi pada Tekanan Konstan
Sebagian besar reaksi kimia terjadi pada tekanan atmosfer konstan. Untuk menyederhanakan perhitungan $\Delta U$ dalam kondisi ini, diperkenalkan fungsi keadaan baru: Entalpi.
$$\mathbf{H = U + PV}$$
Pada tekanan konstan, perubahan entalpi ($\mathbf{\Delta H}$) setara dengan panas yang dipertukarkan ($\mathbf{q_P}$):
$$\mathbf{\Delta H = q_P}$$
- Reaksi Eksotermik: Melepaskan panas, $\mathbf{\Delta H < 0}$ (negatif).
- Reaksi Endotermik: Menyerap panas, $\mathbf{\Delta H > 0}$ (positif).
2.3. Hukum Termodinamika II: Kespontanan dan Entropi
Hukum Kedua Termodinamika menentukan arah proses spontan dan memperkenalkan konsep Entropi ($\mathbf{S}$).
- Entropi ($\mathbf{S}$): Ukuran ketidakteraturan sistem, atau lebih tepatnya, ukuran penyebaran energi atau jumlah cara berbeda energi dapat didistribusikan di antara partikel (mikrostate).
- Perubahan Entropi Semesta: Semua proses spontan selalu disertai dengan peningkatan total entropi alam semesta.
$$\mathbf{\Delta S_{\text{semesta}} = \Delta S_{\text{sistem}} + \Delta S_{\text{lingkungan}}}$$
- Untuk proses spontan: $\mathbf{\Delta S_{\text{semesta}} > 0}$
- Untuk proses setimbang: $\mathbf{\Delta S_{\text{semesta}} = 0}$
2.4. Energi Bebas Gibbs ($\mathbf{G}$): Kriteria Kespontanan
Untuk memprediksi kespontanan suatu reaksi hanya berdasarkan sifat sistem (tanpa menghitung lingkungan), digunakan Energi Bebas Gibbs.
$$\mathbf{G = H – TS}$$
Perubahan Energi Bebas Gibbs ($\mathbf{\Delta G}$) memberikan kriteria kespontanan yang paling praktis pada suhu dan tekanan konstan:
$$\mathbf{\Delta G = \Delta H – T\Delta S}$$
| ฮG | Kespontanan |
| $\mathbf{\Delta G < 0}$ | Proses Spontan (ke arah maju) |
| $\mathbf{\Delta G = 0}$ | Sistem berada pada Kesetimbangan |
| $\mathbf{\Delta G > 0}$ | Proses Non-spontan (tetapi spontan ke arah sebaliknya) |
2.5. Hukum Termodinamika III: Entropi Absolut
Hukum Ketiga Termodinamika memberikan titik acuan nol untuk pengukuran entropi:
Entropi dari suatu zat kristal sempurna adalah nol pada nol mutlak (suhu $0$ Kelvin).
Hukum ini memungkinkan kita menghitung nilai entropi absolut ($\mathbf{S}$) suatu zat, yang kemudian digunakan untuk menghitung $\Delta S$ suatu reaksi.

Leave a Reply