Masa Prasejarah

I. Zaman Batu

Zaman Batu adalah periode di mana alat-alat penunjang kehidupan manusia masih didominasi oleh batu, tulang, dan kayu. Periode ini dibagi menjadi empat masa:

1. Paleolitikum (Zaman Batu Tua)

  • Waktu: Sekitar 50.000 SM hingga 10.000 SM (berakhir kira-kira dengan berakhirnya zaman es Pleistosen).
  • Corak Kehidupan:
    • Nomaden (Berpindah-pindah): Manusia hidup berkelompok kecil (10-15 orang) dan selalu berpindah untuk mengikuti sumber makanan.
    • Mencari Makanan (Food Gathering): Mereka sepenuhnya bergantung pada alam dengan cara berburu hewan liar dan mengumpulkan buah-buahan, umbi-umbian, dan biji-bijian.
    • Manusia Pendukung: Sebagian besar jenis Homo erectus dan awal Homo sapiens.
    • Peralatan: Alat-alat masih kasar, belum diasah atau dipoles, dibuat dari batu yang dipatahkan atau dibelah.
      • Contoh Peninggalan (di Indonesia):
        • Kapak Genggam (Chopper): Alat penetak tanpa tangkai, peninggalan Kebudayaan Pacitan.
        • Alat Serpih (Flakes): Alat-alat kecil dari batu kali, tulang, atau tanduk, peninggalan Kebudayaan Ngandong.

2. Mesolitikum (Zaman Batu Tengah/Madya)

  • Waktu: Sekitar 10.000 SM hingga 5.000 SM (masa transisi Holosen).
  • Corak Kehidupan:
    • Semi-Nomaden (Semi-Settled): Manusia mulai menetap sementara di gua-gua di tepi pantai atau di dalam gua vertikal (Abris Sous Roche).
    • Mulai Mengenal Bercocok Tanam Sederhana: Masih food gathering, tetapi ada tanda-tanda awal domestikasi tanaman (umbi-umbian).
    • Manusia Pendukung: Homo sapiens (ras Melanesoid dan Mongoloid).
  • Peralatan: Alat-alat batu sudah mulai diasah, terutama pada bagian yang tajam.
    • Contoh Peninggalan:
      • Kjokkenmoddinger: Tumpukan sampah dapur berupa kulit kerang dan siput yang menggunung di sepanjang pantai (bukti pemukiman di pantai).
      • Pebble (Kapak Sumatera): Kapak genggam yang sudah mulai dihaluskan.
      • Alat dari Tulang dan Tanduk: Digunakan sebagai mata tombak, pancing, dan belati (Bone Tools Culture).

3. Neolitikum (Zaman Batu Muda)

  • Waktu: Sekitar 5.000 SM hingga 1.500 SM.
  • Peristiwa Penting: Revolusi Neolitikum (Neolithic Revolution).
    • Ini adalah perubahan pola hidup terbesar dalam sejarah manusia dari mencari makanan (food gathering) menjadi memproduksi makanan (food producing).
  • Corak Kehidupan:
    • Menetap (Permanen): Masyarakat hidup menetap di desa-desa.
    • Pertanian dan Peternakan: Mampu menghasilkan bahan makanan sendiri melalui bercocok tanam (padi, umbi) dan memelihara ternak (anjing, babi, ayam).
    • Sistem Sosial: Mulai mengenal gotong royong dan pembagian tugas yang lebih jelas (ada kepala suku).
    • Peralatan: Alat-alat batu sudah diasah dan dipoles hingga halus, menunjukkan keterampilan tinggi.
      • Contoh Peninggalan:
        • Kapak Persegi (Beliung): Digunakan untuk bertani dan berladang (ditemukan di Indonesia Barat).
        • Kapak Lonjong (Walzenbeil): Digunakan untuk fungsi yang sama (ditemukan di Indonesia Timur).
        • Gerabah: Wadah dari tanah liat yang berfungsi menyimpan makanan dan air.
        • Perhiasan: Cincin dan gelang dari batu.

4. Megalitikum (Zaman Batu Besar)

  • Waktu: Berlangsung bersamaan dengan Neolitikum dan awal Zaman Logam.
  • Ciri-ciri: Munculnya kebudayaan mendirikan bangunan-bangunan monumental dari batu-batu besar.
  • Kepercayaan: Berkembangnya kepercayaan Animisme (percaya pada roh yang mendiami benda/tempat) dan Dinamisme (percaya pada kekuatan benda-benda).
  • Contoh Peninggalan:
    • Menhir: Tugu batu tegak sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang.
    • Dolmen: Meja batu tempat sesaji.
    • Punden Berundak: Bangunan batu bertingkat sebagai tempat pemujaan.
    • Kubur Batu dan Sarkofagus: Peti dan wadah kubur dari batu.

II. Zaman Logam (Zaman Perundagian)

Zaman Logam (disebut juga zaman Perundagian di Indonesia) adalah periode di mana manusia sudah mampu membuat peralatan dari logam.

  • Waktu: Sekitar 1.500 SM hingga masa awal Masehi.
  • Corak Kehidupan:
    • Kemahiran Teknologi: Manusia sudah terampil dalam pertukangan (undagi) dan melebur logam.
    • Teknik Pengecoran: Dikenal dua teknik utama: cetakan batu (Bivalve) dan cetakan lilin (A Cire Perdue).
  • Pembagian: Terbagi menjadi Zaman Tembaga, Zaman Perunggu, dan Zaman Besi (meskipun di Indonesia, Zaman Tembaga tidak signifikan).

1. Zaman Perunggu

  • Proses: Manusia mencampur tembaga dan timah untuk menghasilkan perunggu yang lebih keras.
  • Pusat Kebudayaan: Sering dikaitkan dengan Kebudayaan Dongson-Tonkin di Vietnam.
  • Contoh Peninggalan:
    • Nekara dan Moko: Sejenis dandang perunggu besar yang berukir (digunakan untuk upacara dan mas kawin).
    • Kapak Corong: Kapak perunggu berbentuk corong dengan lubang di dalamnya untuk tangkai kayu.
    • Bejana Perunggu dan Arca Perunggu.

2. Zaman Besi

  • Proses: Manusia mulai menggunakan besi yang jauh lebih kuat dari perunggu (memerlukan teknik peleburan yang lebih sulit).
  • Contoh Peninggalan: Mata kapak, mata pisau, mata sabit, dan peralatan lain untuk pertanian dan keperluan sehari-hari.

Akhir Prasejarah ditandai dengan ditemukannya bukti tertulis pertama, seperti yang terjadi di Nusantara dengan ditemukannya Prasasti Yupa peninggalan Kerajaan Kutai (sekitar abad ke-4 M).


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *