Judul Jurnal: Interaksi Sosial Masyarakat Sebelum dan Sesudah Pandemi COVID 19 Penulis: Rian Adriansyah, Nabila Riski Ananda Sumber: Jurnal Prosiding (2) Juli 2022, Universitas Dharmawangsa

Abstrak

Jurnal ini membahas perubahan interaksi sosial dan dampaknya terhadap masyarakat setelah terjadinya pandemi COVID-19. Manusia sebagai makhluk sosial selalu berhubungan dengan orang lain, di mana interaksi sosial adalah ciri khas kehidupan bermasyarakat dan syarat utama terjadinya aktivitas sosial. Interaksi ini menciptakan pola hubungan timbal balik antar individu atau kelompok, baik disengaja maupun tidak disengaja, untuk mencapai tujuan tertentu.

Pandemi COVID-19 menimbulkan perubahan sosial dan ekonomi dengan dampak positif dan negatif di masyarakat. Dampak negatif sangat dirasakan warga, dan dampaknya terlihat jelas dalam interaksi yang dilakukan masyarakat.

Pendahuluan & Tinjauan Pustaka

Interaksi sosial merupakan proses yang dinamis dan tidak statis, yang memiliki unsur dasar seperti kontak sosial dan komunikasi. Bentuk-bentuk interaksi sosial diklasifikasikan menjadi:

  • Proses Asosiatif: Mengandung makna bersatu, persatuan, atau integrasi karena adanya hal yang diakui bersama.
  • Proses Disosiatif: Merupakan proses perlawanan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam proses sosial.

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang merusak di berbagai bidang kehidupan , menyebar dengan cepat melalui bersin, sentuhan langsung, maupun benda yang terjangkit virus. Penyebaran virus yang menakutkan ini diumumkan sebagai pandemi oleh WHO, dan semua pihak berupaya mencari formula terbaik untuk pencegahan. Pandemi secara nyata menggeser peradaban kehidupan masyarakat, yang berpengaruh pada interaksi sosial, proses sosial, kebudayaan, organisasi lembaga sosial, dan pola kepemimpinan.

Hasil dan Pembahasan

Sosiologi mengkaji perubahan masyarakat melalui dua sisi, yaitu Sosial Statics (Struktur Sosial) dan Sosial Dynamic (Dinamika Sosial).

Perubahan pada Struktur Sosial (Sosial Statics)

Pandemi COVID-19 mengubah beberapa aspek struktur sosial, di antaranya:

  1. Kelompok Sosial: Terjadi pembatasan sosial, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pelarangan masyarakat luar masuk ke daerah tertentu, yang sebelum pandemi tidak pernah terjadi.
  2. Lembaga (Pranata) Sosial: Pemerintah merubah tatanan sosial masyarakat melalui aturan baru, seperti Physical Distancing/Social Distancing. Pelarangan ibadah di rumah ibadah, acara yang mengundang banyak orang (pesta/rapat), sekolah di sekolah, dan bepergian jauh menggunakan angkutan umum juga diberlakukan.
  3. Stratifikasi Sosial (Sosial Stratification): Muncul gejolak pengangguran dan perbedaan ekonomi akibat pembatasan sosial dan larangan bekerja di luar. Isu bekerja dari rumah menimbulkan pro dan kontra, menciptakan ketimpangan yang berpotensi menimbulkan kecemburuan sosial.
  4. Mobilitas Sosial (Sosial Mobility): Terjadi perubahan dan pergerakan besar dalam aktivitas pendidikan, pekerjaan, pertemuan, ibadah, dan perolehan pendapatan, yang berlangsung selama beberapa bulan.
  5. Kebudayaan: Terjadi pergeseran pemikiran yang menjadi kebiasaan baru, seperti bekerja dari rumah, tidak beribadah di tempat ibadah, tidak mengadakan pesta, dan rajin mencuci tangan serta menjaga kebersihan.

Perubahan pada Dinamika Sosial

Dinamika sosial, yang berarti perubahan proses sosial, juga tampak jelas di tengah pandemi:

  1. Pertumbuhan Jumlah Penduduk: Peningkatan terjadi di beberapa wilayah karena perpindahan penduduk dari zona merah ke zona hijau, serta banyaknya pegawai dan buruh yang pulang kampung akibat pemecatan.
  2. Segregasi Sosial: Terjadi pengkotak-kotakan penduduk, seperti pembatasan wilayah, pengisolasian daerah, dan penolakan/pembedaan terhadap keluarga korban COVID-19, dokter, perawat, serta korban yang merawat pasien.
  3. Polarisasi Kelompok Sosial: Terjadi pembagian kelompok yang lebih kecil, seperti pemisahan diri dari masyarakat luas, pengelompokan masyarakat kecil dan besar dalam pembagian bantuan, dan pengurangan komunikasi langsung skala besar.

Kesimpulan dan Saran

Terjadi perubahan sosial dan ekonomi yang signifikan di masyarakat setelah pandemi COVID-19, dengan dampak positif dan negatif.

Dampak Positif

  • Kesehatan: Muncul kesadaran untuk menjalani pola hidup sehat, seperti menjaga asupan makanan dan menerapkan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak).
  • Sosial-Keluarga: Waktu yang lebih banyak dihabiskan di rumah bersama keluarga (work from home) meningkatkan kebersamaan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
  • Bisnis: Memicu jiwa bisnis baru, seperti munculnya produksi masker kain homemade.
  • Lingkungan: Pengurangan penggunaan kendaraan bermotor menyebabkan kualitas udara yang lebih baik dan penurunan kadar nitrogen dioksida (NO2) di banyak kota.

Dampak Negatif

  • Pendidikan: Kebijakan meliburkan/mengalihkan pembelajaran ke rumah (daring) menyebabkan sekolah belum siap dan menimbulkan dampak putus sekolah karena orang tua memilih mempekerjakan anak.
  • Kekerasan dan Risiko Eksternal: PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) meningkatkan risiko kekerasan pada anak yang tidak terdeteksi guru, serta risiko pernikahan dini, eksploitasi anak, dan kehamilan di kalangan remaja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *