1. Definisi dan Ruang Lingkup

Ekonomi mikro, atau mikroekonomi, berasal dari kata Yunani mikros yang berarti kecil. Ini adalah cabang ilmu ekonomi yang fokus pada analisis pengambilan keputusan oleh unit-unit ekonomi kecil.

  • Fokus Analisis:
    1. Konsumen (Rumah Tangga): Bagaimana individu memaksimalkan utilitas (kepuasan) dengan anggaran yang terbatas.
    2. Produsen (Perusahaan): Bagaimana perusahaan memaksimalkan keuntungan dengan memilih metode produksi dan menentukan tingkat output.
    3. Pasar: Bagaimana interaksi antara konsumen dan produsen di pasar tertentu menentukan harga dan kuantitas barang/jasa.
  • Perbedaan dengan Makroekonomi: Mikroekonomi melihat ‘pohon’ (individu, perusahaan, pasar tunggal), sementara makroekonomi melihat ‘hutan’ (ekonomi secara keseluruhanโ€”inflasi, pengangguran, pertumbuhan PDB).

2. Isu Sentral: Kelangkaan (Scarcity)

Kelangkaan adalah masalah fundamental dalam ekonomi. Kelangkaan muncul karena dua fakta yang saling bertentangan:

  1. Keinginan Manusia Tidak Terbatas (Unlimited Wants): Kebutuhan dan keinginan manusia terhadap barang dan jasa selalu meningkat dan tidak pernah sepenuhnya terpenuhi.
  2. Sumber Daya Terbatas (Limited Resources): Sumber daya yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa (faktor produksi) sifatnya terbatas.
  • Faktor Produksi Utama:
    • Tanah (Land): Sumber daya alam (lahan, mineral, air).
    • Tenaga Kerja (Labor): Kontribusi fisik dan mental manusia.
    • Modal (Capital): Barang-barang buatan manusia yang digunakan untuk produksi (mesin, pabrik).
    • Kewirausahaan (Entrepreneurship): Kemampuan untuk menggabungkan faktor-faktor produksi lainnya dan menanggung risiko.

3. Pilihan (Choice) dan Tiga Masalah Ekonomi Dasar

Karena adanya kelangkaan, setiap masyarakat (dan unit ekonomi individual) harus membuat pilihan dan menjawab tiga pertanyaan dasar ekonomi:

  1. Apa yang Harus Diproduksi (What to Produce): Kombinasi barang dan jasa apa yang harus diprioritaskan dan diproduksi?
  2. Bagaimana Memproduksinya (How to Produce): Metode apa yang harus digunakan? (Padat karya atau padat modal? Efisien atau tidak?).
  3. Untuk Siapa Diproduksi (For Whom to Produce): Bagaimana hasil produksi akan didistribusikan di antara anggota masyarakat?

4. Biaya Peluang (Opportunity Cost)

Ketika pilihan dibuat, selalu ada alternatif yang harus dikorbankan. Biaya peluang didefinisikan sebagai nilai dari alternatif terbaik yang harus dilepaskan ketika pilihan dibuat.

  • Contoh: Jika Anda memiliki uang $X$ dan memilih untuk membeli buku daripada membeli kopi, maka biaya peluang Anda untuk membeli buku adalah kopi yang Anda korbankan (alternatif terbaik yang hilang).
  • Pentingnya: Dalam ekonomi mikro, biaya peluang adalah konsep biaya yang paling relevan. Seorang produsen akan mempertimbangkan biaya peluang dari sumber dayanya saat membuat keputusan produksi.

5. Asumsi Dasar: Rasionalitas (Rationality)

Ekonomi mikro didasarkan pada asumsi bahwa unit-unit ekonomi bertindak secara rasional dalam membuat keputusan:

  • Konsumen Rasional: Berusaha memaksimalkan utilitas atau kepuasan mereka.
  • Produsen Rasional: Berusaha memaksimalkan keuntungan mereka.

6. Ceteris Paribus

Frasa Latin ini berarti “hal-hal lain dianggap tetap sama.” Ini adalah alat metodologis penting dalam ekonomi. Ketika menganalisis dampak satu variabel (misalnya, harga) terhadap variabel lain (misalnya, kuantitas diminta), ekonom mengasumsikan semua faktor lain yang memengaruhi hubungan tersebut (pendapatan, selera, dll.) tidak berubah. Ini memungkinkan isolasi hubungan sebab-akibat.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *